Online24jam, Makassar, – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD), Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI), Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses menggelar pementasan teater puisi sebagai tugas akhir Mata Kuliah Teori dan Apresiasi Puisi Makassar yang diampu oleh Prof. Dr. Hj. Kembong Daeng, M.Hum. Kegiatan ini bukan sekadar ujian akhir, melainkan sebuah langkah nyata dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Makassar, memperkuat apresiasi terhadap sastra lokal, serta melestarikan tradisi lisan yang kini mulai ditinggalkan masyarakat.
Melalui media teater, mahasiswa mampu mengintegrasikan berbagai bentuk karya sastra Makassar dalam satu panggung yang penuh nilai dan makna. Pementasan ini turut dihadiri oleh sejumlah tamu penting, antara lain Wakil Dekan III FBS UNM, Dr. Syamsurijal, M.Hum., para dosen JBSI, perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta Dinas Kebudayaan Kabupaten Takalar, Camat Polombangkeng Selatan, jajaran Polsek, Lurah Canrego, dan tokoh masyarakat setempat. Tidak hanya itu, ratusan warga dari berbagai desa pun memadati lokasi pementasan sebagai bentuk dukungan dan antusiasme terhadap seni daerah. Dalam persiapannya, mahasiswa menjalani latihan intensif di dua lokasi utama: Sekretariat Pannyaleori Desa Moncongkomba dan Pangkalan Kelurahan Canrego, dengan bimbingan para senior seperti Putra Nugraha, Israf Almunandar, Gafur, dan Alwi. Penilaian tugas mencakup aspek kerja sama, tanggung jawab, penguasaan dan penghayatan materi, serta keterampilan berbahasa Makassar.
“Saya melihat perkembangan apresiasi seni mahasiswa melalui kegiatan ini, insya Allah. Model pembelajaran berbasis proyek ini menjadikan karya mahasiswa bukan hanya sebagai syarat akademik, tetapi juga sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat luas,” tutur Prof. Kembong Daeng dalam sambutannya.
Kendala dalam pendanaan seperti penyewaan alat dan kostum tidak menyurutkan semangat mahasiswa. Berkat kekompakan dan kreativitas, semua tantangan berhasil diatasi. Prof. Kembong juga menyampaikan harapan agar ke depan lebih banyak kolaborasi lintas dosen dalam kegiatan serupa. Ia berpesan, “Tiada kesuksesan tanpa perjuangan dan pengorbanan. Anakku, jadikanlah tugas sebagai seni, bukan beban. Insya Allah, PBSD JBSI FBS UNM akan terus melahirkan mahakarya untuk bangsa dan negara.”
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pembelajaran dapat bermakna dan berdaya guna ketika dikemas dalam bentuk yang kontekstual dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Semoga pementasan selanjutnya bisa menjangkau audiens yang lebih luas dan menjadi inspirasi dalam pelestarian bahasa serta budaya daerah.
The post Pementasan Teater Puisi Makassar: Wujud Nyata Apresiasi Sastra dan Tradisi Lisan first appeared on Online24jam.