Online24, Pangkep – Tim gabungan dari Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep), Politeknik Bosowa, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) berhasil mencatatkan prestasi nasional dengan memenangkan program Skema EMAS (Ekosistem Mandiri dan Sejahtera) yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Melalui program bertajuk “Diseminasi Program Katalisator Kemitraan Berdikari: Ekstraksi Limbah Pertanian Menjadi Zat Pewarna Alam”, tim ini mengangkat potensi besar dari limbah pertanian seperti sabut kelapa, kulit manggis, rambutan, dan alpukat, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, untuk diolah menjadi zat pewarna alami yang ramah lingkungan.
Giat diseminasi ini dilakukan dalam bentuk Bimtek yang menggandeng Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan, berlangsung di Kantor PKK Provinsi Sulawesi Selatan pada 12 – 13 Juni 2025.
Dalam kegiatan ini, Dr. Zulfitriany Dwiyanti Mustaka, SP., MP., selaku Ketua Tim Katalisator yang merupakan Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Bidang Pengembangan Karir dan Kewirausahaan juga Dorong Inovasi Limbah Pertanian lewat Bimtek Pewarna Alami, hadir sebagai narasumber utama, bersama Tim Riset Katalisator Kemitraan Berdikari, untuk memberikan pelatihan langsung terkait pemanfaatan biji alpukat sebagai zat pewarna alami untuk batik Lontara.
Bimtek ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari arahan Gubernur Sulawesi Selatan dalam meningkatkan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya kaum ibu, melalui program Rumah Dilan (Rumah Pendidikan dan Pelatihan). Teknologi ramah lingkungan seperti pemanfaatan limbah pertanian untuk industri kreatif menjadi fokus utama kegiatan.
Ketua Bidang III TP PKK Provinsi Sulsel,Hj. Amelia, S.E yang mewakili Ketua TP PKK Provinsi, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan warga melalui pelatihan yang aplikatif dan berbasis potensi lokal, khususnya dalam bidang fashion dan kerajinan.
“Banyak limbah pertanian yang belum dikelola dengan baik di daerah. Dengan memetakan potensi ini, kami ingin menciptakan solusi yang dapat menyejahterakan masyarakat,” jelas Dr. Zulfitriany dalam sesi diseminasi program. Hasil dari diseminasi ini diharapkan dapat menginspirasi penerapan teknologi sederhana dan ramah lingkungan.
Peserta Bimtek terdiri atas Pengurus PKK, Komunitas, dan UMKM di Kota Makassar. Peserta mendapatkan pelatihan langsung dalam mengolah bahan alami sebagai pewarna tekstil serta pendekatan kewirausahaan hijau. Kegiatan ini menjadi sinergi nyata antara akademisi, pelaku riset, dan PKK Sulsel untuk menciptakan inovasi yang mendukung pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
The post Tim Katalisator Polipangkep Dorong Inovasi Limbah Pertanian Melalui Bimtek Pewarna Alami first appeared on Online24jam.