Online24jam, Makassar, — Rencana masuknya taksi online listrik asal Vietnam, Xanh SM, yang akan mulai beroperasi di Makassar pada Juli 2025, menuai penolakan dari pelaku transportasi lokal dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Makassar.
Para pengemudi taksi lokal dan ojek online menyatakan kekhawatirannya terhadap ancaman kehilangan mata pencaharian akibat persaingan dengan taksi asing yang dinilai memiliki kekuatan modal lebih besar.
Pengamat transportasi online, Drs. H. Burhanuddin Maddepungeng, menyebut kehadiran Xanh SM bisa memicu ketidakseimbangan pasar. “Ribuan pengemudi lokal bisa kehilangan pekerjaan. Sistem kemitraan yang digunakan Xanh SM berbeda karena kendaraan yang digunakan bukan milik pengemudi seperti taksi online pada umumnya, melainkan kendaraan listrik VinFast milik perusahaan,” jelasnya saat ditemui di Warkop Resopa, Jl. Datuk Ditiro.
Burhanuddin juga menyoroti belum adanya kajian mendalam terkait dampak sosial dan ekonomi dari kehadiran taksi online asing ini. Ia menilai, di tengah kondisi ekonomi yang sulit dan tekanan inflasi, masuknya pemain asing berpotensi memperburuk situasi ekonomi masyarakat kecil.
Ia bahkan menyebut, jika pemerintah tetap memaksakan kebijakan ini tanpa pertimbangan matang, maka pelaku transportasi lokal siap menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran.
Ketua Organda Makassar, H. Rahim Bustam, juga menyuarakan penolakan serupa. Ia menyatakan akan mengirim surat resmi ke DPRD Sulsel untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Pemerintah Provinsi Sulsel.
“Kami mendesak agar pemerintah melakukan kajian komprehensif terkait dampaknya, dan mengambil langkah bijak yang berpihak pada rakyat,” pungkas Rahim saat dihubungi melalui telepon.
The post Taksi Online Asal Vietnam Siap Beroperasi di Makassar, Pengamat dan Organda Nyatakan Penolakan first appeared on Online24jam.