Tembus 42K Maros Marathon Jadi Magnet Baru Pecinta Lari di Sulawesi

Online24,Maros – Pemerintah Kabupaten Maros kembali menggelar event lari berskala nasional bertajuk Maros Marathon 2025, yang kali ini hadir lebih istimewa. Untuk pertama kalinya, ajang ini menyertakan kategori full marathon sejauh 42 kilometer, melengkapi kategori 5K, 10K, dan half marathon (21K) yang rutin diselenggarakan sebelumnya.

 

Bupati Maros, Chaidir Syam, menyebut bahwa penyelenggaraan Maros Marathon tahun ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Maros.

 

“Secara pribadi dan sebagai kepala daerah, saya sangat bangga karena Maros Marathon 2025 bisa terselenggara dengan skala yang lebih besar. Tahun sebelumnya hanya half marathon, sekarang sudah full marathon,” ujar Chaidir saat konferensi pers di Concrete Cafe, Kecamatan Turikale, Jumat (20/6/2025).

 

Menurut Chaidir, Maros Marathon bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga bagian dari strategi pengembangan sport tourism yang terintegrasi dengan potensi wisata Geopark Maros-Pangkep.

 

“Para pelari bisa menikmati keindahan alam Maros yang luar biasa. Ini bagian dari upaya kami memperkenalkan wisata daerah lewat olahraga,” lanjutnya.

 

Minat masyarakat terhadap ajang ini sangat tinggi. Hingga saat ini, jumlah peserta yang telah mendaftar mencapai lebih dari 1.500 orang, dengan target maksimal 2.000 pelari.

 

Pendaftaran untuk kategori 5K dan 10K telah ditutup sejak 10 Juni lalu karena kuota telah habis. Saat ini, hanya kategori 21K dan 42K yang masih terbuka, namun jumlah slot sangat terbatas.

 

“Pesertanya bukan hanya dari Sulsel, tapi juga dari Kalimantan, Sulawesi Tenggara, dan berbagai wilayah lainnya,” tambah Chaidir.

 

Ajang ini akan mengambil start dan finish di Lapangan Pallantikang, Maros. Peserta akan melintasi lima kecamatan: Turikale, Lau, Bantimurung, Simbang, dan Tanralili.

 

Race Director Muhammad Rijal menyebut, rute tahun ini dirancang lebih menantang sekaligus atraktif. Pelari akan disuguhi pemandangan khas alam Maros seperti Dusun Lopi-lopi di Desa Kalabirang, Kampung Kelelawar di Simbang, hingga hutan bambu.

 

“Rute ini memang kami rancang agar lelahnya pelari bisa terbayar dengan keindahan alam yang mereka temui sepanjang jalur,” ujar Rijal.

 

Ia juga mengingatkan peserta, khususnya di kategori 42K, untuk menjaga kondisi fisik secara maksimal.

 

“Kalau tubuh tidak fit, sebaiknya jangan memaksakan diri karena keselamatan itu yang utama. Nyawa kita cuma satu,” tegasnya.

 

Untuk menjaga kualitas lomba, panitia menghadirkan chip time system guna mencatat waktu tempuh peserta secara akurat. Teknologi ini umumnya hanya digunakan dalam event lari berskala nasional.

 

“Kita hadirkan fasilitas chip time agar event ini benar-benar setara dengan even-even besar. Apalagi ini satu-satunya full marathon yang digelar di Sulsel tahun ini,” terang Rijal.

 

Maros Marathon 2025 juga menyediakan total hadiah mencapai ratusan juta rupiah, tanpa kategori master. Namun peserta akan didampingi oleh pacer resmi di tiga kategori utama: full marathon, half marathon, dan 10K.

 

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Maros, M Ferdiansyah, menambahkan bahwa ajang ini menjadi bentuk nyata keseriusan Pemkab Maros dalam membangun brand wisata berbasis olahraga.

 

“Event ini kita kemas sebagai promosi wisata. Tidak perlu akomodasi mahal, tapi kualitas event tetap kita jaga. Ini bentuk keseriusan kami dalam mengembangkan sport tourism,” pungkasnya.(*)

 

 

The post Tembus 42K Maros Marathon Jadi Magnet Baru Pecinta Lari di Sulawesi first appeared on Online24jam.