Online24,Maros – Meski berada di balik jeruji besi, warga binaan Lapas Kelas II B Maros, Sulawesi Selatan, tetap mampu berkontribusi bagi program ketahanan pangan nasional.
Dengan memanfaatkan lahan terbatas di dalam area lapas, mereka menanam berbagai jenis sayuran dan memelihara ternak untuk memenuhi kebutuhan gizi warga binaan.
Lapas yang terletak di Desa Bontomatene, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros ini membudidayakan sayuran seperti bayam, sawi, cabai, kacang-kacangan, ubi, pepaya, dan kol. Tak hanya itu, warga binaan juga memelihara ternak itik yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk konsumsi dan kegiatan produktif lainnya.
Salah satu warga binaan, Daeng Tuwo, mengaku awalnya kegiatan bertani dilakukan hanya untuk mengisi waktu senggang. Berkat dukungan petugas lapas, mereka mendapatkan bibit serta pelatihan dari pihak pertanian setempat. “Setiap pagi dan sore kita bersihkan dan siram tanaman, juga diberi pupuk,” ujarnya.
Kepala Lapas Kelas II B Maros, Ali Imran, mengatakan program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan merupakan bagian dari 13 akselerasi Kementerian Hukum dan HAM di bidang keimigrasian dan pemasyarakatan. Salah satunya adalah melibatkan warga binaan dalam program ketahanan pangan.
“Di Lapas Maros, kami memanfaatkan setiap lahan yang ada, baik di area dalam lapas maupun blok hunian. Warga binaan menanam sayuran dan memelihara ternak. Hasilnya selain untuk kebutuhan mereka sendiri, juga bisa dimanfaatkan keluarga saat berkunjung atau bahkan dijual untuk mendapatkan keuntungan,” jelasnya.
Saat ini, Lapas Kelas II B Maros menampung 247 warga binaan. Dengan kegiatan berkebun dan beternak, diharapkan mereka tidak hanya mengisi waktu dengan kegiatan positif, tetapi juga memiliki keterampilan yang bermanfaat ketika bebas nanti.
The post Warga Binaan Lapas Maros Berkebun, Dukung Ketahanan Pangan Nasional first appeared on Online24jam.
