Online24,Maros – Menjelang Hari Raya Idul Adha, aktivitas di peternakan hewan qurban di Kabupaten Maros mulai menggeliat.
Salah satunya adalah peternakan milik H. Pacong yang berada di Jalan Poros Bantimurung, Desa Ala Tengae, Kecamatan Bantimurung. Meski pembeli mulai berdatangan, penjualan tahun ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun lalu.
“Penjualan agak sepi tahun ini, tapi kita tetap bersyukur. Tahun lalu lebih dari 100 ekor terjual, sekarang baru beberapa ekor yang laku,” ujar H. Pacong, pemilik peternakan, Jumat (16/5).
Menurutnya, turunnya daya beli masyarakat akibat kondisi ekonomi menjadi salah satu faktor utama lesunya penjualan.
Meski begitu, sapi jenis Bali tetap menjadi primadona karena harga yang lebih terjangkau.
Peternakan ini menyediakan tiga jenis sapi untuk qurban, yakni sapi Bali, Simental, dan Limosin. Sapi Bali dengan berat sekitar 70 kilogram dijual seharga Rp14 juta, sedangkan sapi Limosin yang beratnya mencapai 1 ton dibanderol hingga Rp70 juta.
Menjelang lebaran, peternakan melakukan berbagai persiapan intensif, mulai dari kebersihan kandang, pemberian pakan berkualitas, hingga pemeriksaan kesehatan hewan secara rutin. Vaksinasi juga telah diberikan oleh pihak Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).
“Sapi yang paling berat ada yang mencapai 1 ton, usianya sekitar tiga tahun. Sudah kami rawat sejak kecil,” tambah H. Pacong.
Meskipun penjualan belum seramai tahun-tahun sebelumnya, para peternak di Maros tetap optimistis dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang hendak berqurban tahun ini.
The post Jelang Idul Adha, Peternakan di Maros Diburu Pembeli Meski Penjualan Sepi first appeared on Online24jam.